The Seven Communication Series: Clarity

Clarity bermakna kejelasan. Maksudnya, komunikator harus menyampaikan pesannya secara jelas sehingga tercapailah tujuan komunikasi dengan sampainya pesan kepada komunikan. Tanpa kejelasan pesan komunikator tentu komunikan akan kesulitan menangkap dengan baik dan gagallah proses komunikasi dalam public speaking.

Kejelasan pesan ini memenuhi setidaknya tiga hal: pertama, kejelasan bahasa; kedua, kejelasan istilah; dan ketiga, kejelasan nada dan intonasi.

Kejelasan bahasa maksudnya adalah pesan yang disampaikan oleh komunikator harus menggunakan bahasa yang bisa dipahami oleh komunikan. Jika menggunakan bahasa asing ataupun daerah misalnya, komunikan harus dipastikan juga mampu menggunakan bahasa yang sama. Bahasa asing dan daerah yang terkadang diucapkan komunikator secara sepotong-potong, jika tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia misalnya terkadang menghadirkan terputusnya pesan kepada komunikan.

Kejelasan istilah juga menjadi hal yang penting menyokong sampainya komunikasi dari komunikator ke komunikan. Istilah ini merupakan kosa kata yang terdengar kurang familiar di telinga masyarakat awam. Bisa jadi memang sinonim sebuah kata yang berasal dari bahasa asing yang diserap dalam bahasa Indonesia, seperti infrastruktur, ataupun kata baru yang baru saja ditetapkan menjadi kosa kata baru dalam kamus besar bahasa Indonesia, misalnya pesekusi yang mengganti kata bully, gawai untuk menyebut gadget, tetikus untuk menyebut mouse komputer, dan sebagainya.

Kejelasan nada dan intonasi yang dimaksud adalah jelasnya pelafalan kalimat yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pelafalan nada yang tidak jelas mengakibatkan pesan yang ditangkat bisa salah karena kesalahan dengar yang sangat mungkin terjadi pada komunikan. Kejelasan intonasi penting dilakukan dalam rangka menekankan pesan inti dari konten yang disampaikan oleh komunikator. Jika komunikator salah menekankan nada pada sebuah kalimat, akan mempengaruhi penangkapan pesan oleh komunikan.

Maka, kejelasan pesan menjadi mutlak agar tujuan komunikasi antara komunikator dan komunikan mencapai tujuannya.

salam,

Ghifari Yuristiadhi

Leave a comment

Your email address will not be published.