Meningkatkan Rasa Percaya Diri Ketika Melakukan Public Speaking

https://pixabay.com/id/illustrations/berbicara-di-depan-umum-pembicara-3159217/

Tampil percaya diri saat berbicara di hadapan publik adalah salah satu indikator keberhasilan dalam melakukan public speaking. Menampilkan rasa percaya diri di hadapan publik juga tentunya akan menambah kesan hebat di mata para audiens nya. Contohnya, bapak proklamator kemerdekaan Indonesia, yakni Ir.Soekarno. Tampak tegas, gagah, berani, dan lantang dalam menyampaikan orasi politiknya di hadapan jutaan masyarakat umum. Siapapun yang mendengar, akan hanyut terbawa dalam isi dan maksud pesan yang disampaikan oleh beliau. Percaya diri juga mampu memberikan pengaruh yang signifikan kepada para pendengarnya dalam memahami kejelasan oleh pembicaranya. Namun, apakah yakin semua orang bisa tampil percaya diri ketika berbicara di hadapan banyak orang?.

Sesekali, kita pasti pernah dihadapkan pada kondisi dimana kita harus berbicara di hadapan banyak orang, entah itu telah dipersiapkan terlebih dahulu ataupun tidak. Rasa grogi atau tidak percaya diri itu tiba-tiba muncul dalam pikiran dan suasana yang kita rasakan. Perasaan tersebut semakin lama mebuat perasaan kita semakin panik, tidak tenang, dan kehilangan fokus saat mempersiapkan diri sebelum melakukan public speaking.

Memaknai rasa kepercayaan diri secara psikologi menurut para ahli, seperti Hambly ( 1992 ) berpendapat bahwa kepercayaan diri diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu menagani segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak berkaitan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Tidak merasa inferior di hadapan siapapun dan tidak merasa canggung apabila berhadapan dengan banyak orang.

Sedangkan menurut ahli bernama Anthony ( 1992 ), kepercayaan diri yaitu sikap pada diri seseorang yang dapat/bisa menerima kenyataan, mengembangkan kesadaran diri, berfikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala sesuatu yang di inginkan.

Berkaca pada pendapat para ahli, yang pertama perlu kita persiapkan dalam melakukan public speaking ialah membangun kesadaran diri dalam berpikir postif. Maksudnya adalah menganalisa dan mengidentifikasi kemampuan batas diri terhadap situasi yang sedang dihadapi secara realistis. Contohnya, pembicara harus sadar dan jujur terhadap situasi apa yang akan mereka hadapi seperti target audiens dan materi apa yang akan disampaikannya. Lalu, berpikir postif sebelum dan saat berada di atas panggung. Berpikir postif akan membantu kita dalam bersikap tenang dan berkonsentrasi terhadap pesan yang sedang kita sampaikan. Karena pada intinya, tugas seorang public speaker ialah memastikan para audiensnya memahani apa yang baru saja di bahas pada sesi tersebut.

Dalam melakukan public speaking, seseorang yang ketakutan akan tampak terlihat gugup, panik, dingin, pucat, dan bingung di mata para audiensnya. Hal ini disebabkan karena banyak diantara para pembicara yang melakukan pernapasan secara pendek atau setengah-setengah dengan pernapsan dada sebagai bentuk refleks dari rasa takut itu sendiri. Secara logika, pernapasan dada tidak dapat menarik oksigen secara maksimal, karena organ-organ tubuh bagian dalam seperti usus dan lambung akan menutupi paru-paru. Yang paling parah, oksigen tidak masuk ke bagian otak sehingga menciptakan rasa kebingungan dalam berpikir. Mulailah dengan menghirup udara dari dalam hidung secara dalam-dalam dan gunakan pernapasan perut.

Yang terakhir, cobalah berpakaian menarik saat melakukan public speaking. Menarik bukan berarti harus berpakaian mahal dan trendy, tetapi menyesuaikan dengan kepribadian para pembicaranya dan situasi yang akan dihadapinya seperti berpakaian rapi formal ataupun non-formal. Berpakaian menarik akan menampilkan rasa percaya diri kepada para pemakainya dan mempengaruhi rasa ketertarikan para audiensnya.

 

Leave a comment

Your email address will not be published.