Nabilla Kusuma Vardhani

4 posts

Pentingnya Intonasi, Volume, dan Speed and Pause

Topik pembahasan artikel kali ini akan memaparkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika melakukan Public Speaking. Beberapa aspek tersebut diantaranya yaitu Intonasi, Volume, Speed and Pause. Mari kita bahas satu persatu untuk meningkatkan skill public speaking kita!

Topik bahasan pertama kita yaitu Intonasi, Intonasi merupakan tinggi rendahnya suara, irama suara atau alunan nada. Ketika melakukan public speaking dihadapan komunikan pastikan nada bicara yang dipakai, merupakan nada biasa sehari-hari ketika melakukan percakapan agar komunikan merasa seperti diajak berkomunikasi dengan intens. Hati-hati jangan sampai kita berbicara dengan monoton agar komunikan tidak mudah merasa bosan. read more

Meminimalisasi Miskomunikasi: Menjadi Komunikan yang Baik

Nabilla Kusuma Vardhani

Dalam artikel sebelumnya, telah dibahas bahwa McCloskey menjelaskan empat asumsi yang memengaruhi komunikasi yakni pengirim pesan (communicator), penerima pesan (communicant), pesan (message), dan media. Mari kita membahas asumsi ke-dua!

Asumsi komunikan berkaitan dengan interpretasi manusia yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Misalnya saat membicarakan rasa pedas, pedas yang dimaksud pengunjung, pelayan, dan chef belum tentu sama. Interpretasi terhadap rasa pedas ini akan sangat tergantung pada field of experience dari masing-masing orang. Di sini, intelligence level menjadi salah satu alasan perbedaan interpretasi komunikan yang satu dengan lainnya. read more

Komunikasi Efektif: Menjadi Komunikator yang Baik

Nabilla Kusuma Vardhani

Komunikasi telah terlalu sering menjadi ‘tersangka’ dalam terganggunya proses pengiriman pesan dari pengirim (komunikator) ke penerima (komunikan). Minggu lalu kita telah membahas sebuah situasi di mana komunikator mungkin saja adalah ‘tersangka’nya. Kali ini, kita akan mengulas bagaimana cara menjadi komunikator yang baik agar tercipta komunikasi yang efektif.

Sesekali cobalah bertanya pada lawan bicara kita, apakah kita telah berbicara cukup jelas. Apakah kita telah mengucapkan “Aku gak suka” dengan jelas, atau jangan-jangan terdengar seperti mengucapkan “Auga suka”? Bayangkan apabila kita mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang kita inginkan dan pesan tersebut tidak tersampaikan dengan baik karena artikulasi kita yang kurang baik, maka meruginya kita. Mari kita praktekkan. Coba kita rekam suara kita membacakan sebuah cerita atau pidato. Sudah jelas kah? Cara ini adalah cari paling mudah untuk mengukur sendiri kejelasan artikulasi kita. Apabila belum terlalu jelas, cobalah untuk memainkan kecepatan berbicara dan nada suara. read more

Berkenalan dengan Seni Berkomunikasi

Nabilla Kusuma Vardhani

“Pedas ya, Mas!”

“Saya ulang pesanannya ya Mbak, nasi goreng seafood pedas satu”

Percakapan itu terdengar dari meja nomor lima antara pengunjung dan pelayan di sebuah rumah makan. Tak lama kemudian, sepiring nasi goreng seafood disajikan di hadapan perempuan itu. Sebuah kernyitan di dahi menjadi ekspresi pertama darinya setelah suapan yang pertama. ‘Pedas’ yang ia maksudkan tidak sesuai dengan ‘pedas’ yang ia dapatkan.

***

Seringkali kita dihadapkan pada kenyataan bahwa kita telah menyampaikan sebuah pesan dengan sebaik mungkin kepada seseorang. Misalnya saat melakukan order di rumah makan, pelayan akan mengonfirmasi ulang pesanan kita sebagai tanda ia mengerti apa yang kita mau. Namun demikian saat pesanan datang, feedback yang kita dapatkan ternyata tidak sesuai. Kondisi itu telah dirangkum Robert McCloskey dalam untaian katanya yang terkenal: read more